"Mas, kamu dapat salam dari ustadz yang tadi khutbah, "
Atau
"Mbak, dapat salam dari ustadzah, katanya hafalan anda semakin bagus"
Biasanya kita menjawab :
Iya, Waalaikumsalam (keselamatan senantiasa untuk kalian)
Jika menjawab 'waalaikumsalam'
maka kita hanya mendoakan orang yang menyampaikan
Karena kata 'kum' dalam ilmu nahwu adalah 'dhamir mukhatab' atau kata ganti orang yang ada di hadapan kita, sehingga orang yang menitip salam belum mendapatkan doa dari kita
Lalu bagaimana kita menjawab titipan salam tersebut, yang sesuai tuntunan Rasul ?
Di zaman Rasulullah hal ini pernah diterangkan dalam beberapa hadist.
“Sesungguhnya ayahku mengucapkan salam kepadamu”. Maka Nabi SAW menjawab, “ ‘Alaika wa ‘alaa abiikas salaam (Semoga keselamatan atas kamu dan atas bapakmu)”. [HR, Abu Dawud juz 4, hal. 358, no. 5231]
Berkata al-Allamah Ibnu Qoyyim rahimahullah, “Di antara petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah apabila seseorang menyampaikan salam kepadanya dari orang selainnya, Beliau menjawab salam orang yang menyampaikan salam tersebut dan orang yang menitipkannya”.
Jika dirinci bagaimana cara menjawabnya, hal tersebut tergantung siapa yang menyampaikan dan yang menitip salam:
Kalau yang menyampaikan laki-laki dan menitip salam juga laki-laki
Maka menjawabnya :
'Alaika wa 'Alaihis salam =
Semoga keselamatan selalu untukmu(lk) dan untuknya(lk)
Kalau yang menyampaikan laki-laki dan yang menitip salam perempuan
Jawab kita :
'Alaika wa 'Alaihas salam =
Semoga keselamatan selalu untukmu(lk) dan untuknya(pr)
Kalau yang menyampaikan perempuan dan yang menitip salam laki-laki
Jawab kita :
'Alaiki wa 'Alaihis salam
Semoga keselamatan untukmu (pr) dan atasnya(lk)
Kalau yang menyampaikan perempuan dan yang menitip salam perempuan
Jawab kita :
'Alaiki wa 'Alaihas salam
Semoga keselamatan untukmu (pr) dan atasnya (pr)
Rumus untuk mengingat ini , ada 3 tahapan :
Siapa yang menyampaikan
Kalau yang menyampaikan laki-laki :
'Alaika = Atasmu (laki-laki)
Kalau yang menyampaikan perempuan :
'Alaiki = Atasmu (perempuan)
Digabung dengan siapa yang menitip salam
Kalau yang nitip salam laki-laki :
'Alaihi = atasnya (laki-laki)
Kalau perempuan
'Alaiha = atasnya (perempuan)
Adapun kata sambungnya : Wa (dan)
Kemudian tambahkan di belakngnya lafal 'salam' yang artinya keselamatan
Contoh Penggunaan seperti di atas
Boleh ditambahkan 'wa rahmatullahi wa barakatuh' (kasih sayang Allah dan keberkahan) sebagaimana dicontohkan oleh Aisyah ra saat mendapat salam dari malaikat Jibril
Dari Aisyah radliyallahu anha, bahwasanya Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya,
يَا عَائِشَةُ هَذَا جَبْرِيْلُ يَقْرَأُ عَلَيْكِ السَّلَامَ فَقَالَتْ: وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ تَرَى مَا لَا أَرَى –تريد النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم
“Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu”. Aisyah berkata, “Salam juga untuknya, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan kepadanya. Engkau dapat melihat perkara-perkara yang tidak dapat aku lihat –yang dimaksud adalah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam-“. [HR al-Bukhoriy: 3217, 3768, 6201, 6249 Muslim: 2447, Abu Dawud: 5232 dan at-Turmudziy: 2846]
Di dalam musnad al-Imam Ahmad terdapat tambahan , Aisyah radliyallahu anha berkata,
فَقُلْتُ: وَ عَلَيْكَ وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
‘Aku menjawab, “Salam pula untukmu (yaitu Rasululullah shallahu alaihi wa sallam) dan semoga salam, rahmat dan berkah Allah Azza wa Jalla dilimpahkan untuknya”. [HR Ahmad: VI/ 117]
0 komentar:
Posting Komentar