Kamu seorang desainer grafis atau sedang belajar desain? Kamu pasti akrab dong dengan format gambar JPEG, GIF, dan PNG? Ketiga format tersebut memang digunakan untuk menyimpan gambar. Namun, tiap format memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing. Inilah perbedaan dari JPEG, PNG, dan GIF.
Sebelum menyimpan gambar hasil desain kamu, ada baiknya kamu mengetahui karakteristik setiap format. Jaka akan jelaskan kelebihan dan kekurangan dari ketiga format tersebut serta gambar seperti apa yang cocok menggunakan JPEG, PNG, atau GIF. Simak ulasan berikut, ya.
JPEG
JPEG merupakan singkatan dari Joint Photographics Expert Group. Format yang memiliki ekstensi file *.JPEG atau *.JPG. ini mulai dikembangkan pada tahun 1986. Keunggulan JPEG adalah memiliki tingkat kompresi tinggi namun tetap menggunakan warna _true colour_ (24 bit). Sehingga walaupun ukuran file-nya kecil, warna yang ditampilkan tetap akurat, sehingga kualitas gambar dapat terjaga.
Format ini dapat digunakan di hampir semua sistem operasi seperti Windows, Mac, Linux, dan sebagainya. JPEG menjadi format standar untuk kamera digital atau kamera hp. Namun JPEG tidak mendukung transparansi. Sehingga jika gambar kamu tidak full, akan terdapat background berbentuk kotak warna putih. Format JPEG paling tepat digunakan untuk foto dan gambar yang memiliki kompleksitas warna tinggi, atau terdapat gradasi dengan perbedaan warna yang tipis, serta nuansa terang dan gelap. Misalnya seperti gambar buah di bawah ini.
PNG
PNG adalah kependekan dari Portable Network Graphic dan memiliki ekstensi file *.PNG. Pengembangan format PNG dimulai pada tahun 1995. Keunggulan PNG adalah mampu menyimpan gambar yang memiliki transparansi, misalnya _background_ transparan atau bagian gambar yang semi transparan. Kamu bisa memasukkan gambar PNG transparan ke dalam program lain, misalnya Microsoft Word tanpa ada _background_ putih yang mengganggu seperti format JPEG. Format PNG juga mampu menyimpan gambar yang semi transparan. Format PNG paling tepat digunakan untuk foto dan gambar yang memiliki transparansi atau efek fading (luntur), misalnya logo. PNG juga sangat baik untuk menyimpan gambar yang akan digunakan sebagai bahan-bahan membuat desain selanjutnya. Namun ukuran file gambar berformat PNG cenderung lebih besar.
GIF
Graphic Interchange Format atau GIF memiliki ekstensi file *.GIF. Format ini diperkenalkan oleh CompuServe pada tahun 1987 dan dipakai secara luas, terutama di internet. Kelebihan utamanya adalah ukuran filenya yang kecil, sehingga sangat efisien dalam hal waktu _upload_ serta tidak memerlukan kapasitas besar di server.
Selain itu, format GIF mendukung animasi atau gambar bergerak yang menarik. Walaupun saat ini PNG dan JPEG juga mendukung gambar bergerak, kedua format tersebut membutuhkan ukuran file yang sangat besar. Sehingga saat ini format GIF masih menjadi pilihan utama dalam meyimpan gambar animasi sederhana.
Seperti PNG, GIF juga mendukung transparansi, namun tidak mendukung efek semi transparan atau tembus pandang. Contohnya di gambar berikut. Jika dalam format PNG, tulisan "Jalan" terlihat tembus pandang, di GIF hanya terlihat lebih muda warnanya.
Kekurangan GIF terletak pada kemampuan menyimpan warna yang terbatas, yaitu hanya 256 warna saja. Gambar dengan kompleksitas warna tinggi akan terlihat pecah jika disimpan dalam format ini. Misalnya pada gambar buah di atas jika disimpan dalam format GIF akan terlihat pecah dan berbintik seperti ini.
Format GIF paling sesuai untuk menyimpan gambar sederhana seperti garis dan bentuk dasar yang tidak mengandung banyak warna atau gradasi. GIF juga paling banyak digunakan untuk membuat animasi bergerak.
Sekarang udah tahu, kan bedanya penggunaan format JPEG, PNG, dan GIF? Semoga ulasan di atas bisa membantu kamu menentukan format yang tepat untuk karya desain kamu.
Semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar