Kenapa kehadiran kurva bisa menambah daya tarik visual foto? jawaban singkatnya adalah karena bentuk kurva itu dinamis, anggun dan luwes.
Saat mendengar kata kurva sebagai elemen alami, apa yang pertama kali melintas di benak anda? berikut ini beberapa kemungkinan besar yang muncul:
- Garis pantai
- Aliran sungai dilihat dari atas
- Ujung dedaunan
- Kelopak bunga
- Kerang dan lain-lain
Kalau kita cukup teliti atau punya mata yang terlatih dengan baik, kurva sebenarnya ada di mana-mana. Baik kurva alami maupun kurva buatan manusia.
Berikut contoh objek buatan manusia yang memiliki elemen kurva yang kuat:
- Jalan layang
- Tangga
- Sudut jam dinding
- Grafik
- Busur panah, dan lain-lain.
Kalau anda melihat lebih seksama dan lebih dekat, kurva pun bisa muncul di tempat-tempat yang tidak terduga.
Fotografer jalanan legendaris, Henri Cartier-Bresson memberi contoh sempurna bagaimana memanfaatkan komposisi kurva untuk memperkuat kesan pada foto-nya (dibuat tahun 1932), bahkan dalam momen dan tempat yang tidak terduga.
Dalam foto diatas, mata kita “dipaksa” untuk mengikuti alur orang yang naik sepeda yang bergerak kekiri. Dengan menggunakan kurva bentuk jalanan, anak tangga dan railing tangga, Bresson membuat sepeda itu seolah-olah melaju sangat cepat. Dan mata kita terpaku kesitu. Bresson pasti sedang menuruni tangga, lalu matanya melihat komposisi kurva dari kombinasi jalan dan tangga, lalu dia menunggu momen orang naik sepeda melewati jalanan itu sebagai ending yang sempurna,icing of the cake.
Sekarang anda tahu, kenapa foto interior ini tampak begitu anggun dan pas dimata?
Karena asriteknya merancang dengan indah dan sang fotografer mengambil sudut pemotretan yang pas. Semuanya diinspirasi oleh bentuk alami, kurva didalam kerang dibawah ini.
Nah, selamat menemukan, mengeksplorasi dan memotret kurva disekeliling anda.
0 komentar:
Posting Komentar